Senin, 10 Juni 2013

Oseanografi Fisika-3



Nama  : Zafira Afriza
NIM    : 08101005038

1.      Misalkan karena suatu kecelakaan, seluruh permukaan laut tertutup oleh lapisan minyak sehingga secara efektif menghalangi evaporasi lautan. Perkirakan apa dampak yang terjadi terhadap heat budget dan sebaran suhu global di atmosfer dan di lautan ??
2.      Jelaskan mengapa QL dan QS yang terbesar terdapat pada sisi timur  benua Asia dan Amerika Utara yang juga merupakan arah hilir dari angin baratan (westerlies) yang bertiup dari benua tersebut ??

Jawab :
1.      Heat Budget (Perimbangan Bahang) merupakan otal dari perubahan fluks bahang kedalam atau keluar volume air (khususnya air laut). Heat budget ini sangat penting peranannya untuk penyeimbang suhu dunia, kalau tida suhu di laut ada yang makin hangat atau ada yang makin dingin.
Sebagian bahang yang tersimpan di laut dilepas ke atmosfer (evaporasi dan radiasi infra merah). Selebihnya disebarkan oleh arus ke lintang tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi heat budget adalah Latent Heat Flux (QL) yaitu fluks bahang yang dibawa uap air melalui evaporasi ke atmosfer.
Pencemaran laut yang menyebabkan permukaan laut tertutup oleh lapisan minyak tentunya dapat mempengaruhi sistem heat budget di lautan yang pada akhirnya berdampak terhadap suhu di lautan dan atmosfer. Lapisan minyak pada permukaan laut dapat menghalangi evaporasi dari laut ke atmosfer. Hal ini mengakibatkan menurunnya jumlah (fluks) bahang atau panas yang dibawa uap air melalui evaporasi. Oleh karenanya suhu lautan akan bertambah akibat terperangkapnya bahang yang seharusnya diuapkan ke atmosfer.
Seperti yang diketahui bahwa penguapan (transfer panas ke atmosfer melalui uap air) adalah mekanisme utama di mana laut kehilangan panasnya dibandingkan panas yang hilang melalui konduksi dan pencampuran konvektif.
Selain itu, minyak yang menutupi lapisan permukaan laut dapat menghalangi radiasi sinar matahari langsung dari atmosfer ke laut karena adanya adsorpsi dan scattering oleh komponen minyak. Hal tersebut akan mengurangi nilai QSW (Insolation), yaitu seberapa besar fluks sinar matahari yang sampai ke laut. Salah satu yang mempengaruhinya adalah pemantulan dari permukaan laut akibat tutupan dari minyak.
Hal ini dapat mempengaruhi sistem heat budget di lautan sehingga perimbangan bahang di laut akan terganggu. Suhu lautan menjadi lebih hangat karena bahang yang terperangkap di lautan akibat terhalangnya evaporasi oleh komponen minyak. Bahang yang terperangkap itu akan disebarkan ke daerah yang suhunya lebih rendah (lintang tinggi) melalui proses aveksi oleh arus, sehingga suhu di derah tersebut akan bertambah tinggi.
Sedangkan akibat penyerapan panas matahari oleh lautan yang juga terhalang oleh minyak di lapisan permukaan, suhu di atmosfer juga akan bertambah. Hal itu terjadi karena lautan mempunyai daya serap panas yang tinggi dibandingkan dengan darata. Karena siklus penguapan laut juga menyumbang sekitar ¼ jumlah panas global, maka dengan terganggunya evaporasi lautan maka suhu atmosfer global akan mengalami gangguan pula.
2.      QL (Latent Heat Fluks) adalah fluks bahang akibat evaporasi atau penguapan. Sedangkan QS (Sensible Heat Fluks) merupakan fluks bahang akibat konduksi. Keduanya ialah faktor-faktor yang mempengaruhi system heat budget lautan. Besarnya QL tergantung pada angin (kecepatan angin) dan kelembaban relative pada suatu daerah. Bila evaporasi tinggi, bahang yang hilang dari laut akan meningkat akibat penguapan uap air yang bertambah tinggi pula.
Hal ini dapat meningkatkan nilai Latent Heat Fluks di daerah dengan evaporasi tinggi. Laut terbuka mempunyai nilai Latent Heat Fluks (QL) yang lebih besar dibandingkan laut tertutup karena pengaruh agin dan evaporasi yang lebih besar. QS (Sensible Heat Fluks) tergantung pada kecepatan angin dan perbedaan temperatur permukaan  laut dan udara.
QS dan QL terbesar terdapat pada sisi timur  benua Asia dan Amerika Utara karena dipengaruhi oleh angin angin baratan (westerlies) yang bertiup dari benua tersebut dan evaporasi pada daerah tersebut.
            Karena angin yang membawa uap air mengarah ke daerah itu, maka kelembaban di daerah itu tinggi  sehingga evaporasi juga tinggi. Seperti yang kita ketahui evaporasi akan meningkatkan fluks bahang yang hilang dari lautan ke atmosfer akibat konduksi (QS) dan akibat evaporasi (QL). Itulah alasan mengapa QS dan QL pada daerah tersebut tinggi.
























DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Dampak Pencemaran Minyak Bumi di Lautan. http://abrdut.wordpress.com. Diakses tanggal 30/10/2012/pukul 21.00 WIB

Hutabarat, Sahala dan M. Evans. 1985. Pengantar Oseanografi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)

Supangat, Agus dan Susanna. 2007. Oseanografi Fisik (BRKP). Jakarta : BRKP
Surbakti, Heron. 2012. Heat Budget- Bahan Ajar Oseanografi Fisika (Slide). Inderalaya : Universitas Sriwijaya
Suteja, Yulianto. 2012. Sun Radation-Bahan Ajar Oseanografi Fisika (Slide). Inderalaya : Universitas Sriwijaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar