Nama : Zafira Afriza
NIM : 08101005038
1. Misalkan karena suatu kecelakaan, seluruh permukaan laut
tertutup oleh lapisan minyak sehingga secara efektif menghalangi evaporasi
lautan. Perkirakan apa dampak yang terjadi terhadap heat
budget dan sebaran
suhu global di atmosfer dan di lautan ??
2. Jelaskan
mengapa QL dan QS yang terbesar terdapat pada sisi
timur benua Asia dan Amerika Utara yang
juga merupakan arah hilir dari angin baratan (westerlies) yang bertiup
dari benua tersebut ??
Jawab
:
1. Heat
Budget (Perimbangan Bahang) merupakan otal dari perubahan fluks bahang kedalam
atau keluar volume air (khususnya air laut). Heat budget ini sangat penting
peranannya untuk penyeimbang suhu dunia, kalau tida suhu di laut ada yang makin
hangat atau ada yang makin dingin.
Sebagian
bahang yang tersimpan di laut dilepas ke atmosfer (evaporasi dan radiasi infra
merah). Selebihnya disebarkan
oleh arus ke lintang tinggi. Salah satu faktor yang mempengaruhi heat budget
adalah Latent Heat Flux (QL)
yaitu fluks bahang yang dibawa uap air melalui evaporasi ke atmosfer.
Pencemaran
laut yang menyebabkan permukaan laut
tertutup oleh lapisan minyak tentunya dapat
mempengaruhi sistem heat budget di lautan yang pada akhirnya berdampak terhadap
suhu di lautan dan atmosfer. Lapisan minyak pada permukaan laut dapat menghalangi
evaporasi dari laut ke atmosfer. Hal ini mengakibatkan menurunnya jumlah
(fluks) bahang atau panas yang dibawa uap air melalui evaporasi. Oleh karenanya
suhu lautan akan bertambah akibat terperangkapnya bahang yang seharusnya
diuapkan ke atmosfer.
Seperti
yang diketahui bahwa penguapan (transfer panas ke atmosfer melalui uap air) adalah
mekanisme utama di mana laut kehilangan panasnya dibandingkan panas yang hilang
melalui konduksi dan pencampuran konvektif.
Selain
itu, minyak yang menutupi lapisan permukaan laut dapat menghalangi radiasi
sinar matahari langsung dari atmosfer ke laut karena adanya adsorpsi dan
scattering oleh komponen minyak. Hal tersebut akan mengurangi nilai QSW
(Insolation), yaitu seberapa besar fluks sinar matahari yang sampai ke laut.
Salah satu yang mempengaruhinya adalah pemantulan dari permukaan laut akibat
tutupan dari minyak.
Hal
ini dapat mempengaruhi sistem heat budget di lautan sehingga perimbangan bahang
di laut akan terganggu. Suhu lautan menjadi lebih hangat karena bahang yang
terperangkap di lautan akibat terhalangnya evaporasi oleh komponen minyak.
Bahang yang terperangkap itu akan disebarkan ke daerah yang suhunya lebih
rendah (lintang tinggi) melalui proses aveksi oleh arus, sehingga suhu di derah
tersebut akan bertambah tinggi.
Sedangkan
akibat penyerapan panas matahari oleh lautan yang juga terhalang oleh minyak di
lapisan permukaan, suhu di atmosfer juga akan bertambah. Hal itu terjadi karena
lautan mempunyai daya serap panas yang tinggi dibandingkan dengan darata. Karena
siklus penguapan laut juga menyumbang sekitar ¼ jumlah panas global, maka
dengan terganggunya evaporasi lautan maka suhu atmosfer global akan mengalami
gangguan pula.
2.
QL (Latent
Heat Fluks) adalah fluks bahang akibat evaporasi atau penguapan. Sedangkan QS (Sensible
Heat Fluks) merupakan fluks bahang akibat konduksi. Keduanya ialah
faktor-faktor yang mempengaruhi system heat budget lautan. Besarnya QL
tergantung pada angin (kecepatan angin) dan kelembaban relative pada suatu
daerah. Bila evaporasi tinggi, bahang yang hilang dari laut akan meningkat akibat
penguapan uap air yang bertambah tinggi pula.
Hal ini dapat
meningkatkan nilai Latent Heat Fluks di daerah dengan evaporasi tinggi. Laut terbuka
mempunyai nilai Latent Heat Fluks (QL) yang lebih besar dibandingkan
laut tertutup karena pengaruh agin dan evaporasi yang lebih besar. QS
(Sensible Heat Fluks) tergantung pada kecepatan angin dan perbedaan temperatur
permukaan laut dan udara.
QS dan QL
terbesar terdapat pada sisi timur benua Asia dan Amerika Utara karena
dipengaruhi oleh angin angin baratan (westerlies) yang bertiup dari
benua tersebut dan evaporasi pada daerah tersebut.
Karena angin yang membawa uap air
mengarah ke daerah itu, maka kelembaban di daerah itu tinggi sehingga evaporasi juga tinggi. Seperti yang
kita ketahui evaporasi akan meningkatkan fluks bahang yang hilang dari lautan
ke atmosfer akibat konduksi (QS) dan akibat evaporasi (QL).
Itulah alasan mengapa QS dan QL pada daerah tersebut
tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Dampak Pencemaran Minyak Bumi di Lautan.
http://abrdut.wordpress.com. Diakses tanggal
30/10/2012/pukul 21.00 WIB
Hutabarat,
Sahala dan M. Evans. 1985. Pengantar
Oseanografi. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press)
Supangat, Agus dan Susanna. 2007. Oseanografi Fisik (BRKP). Jakarta : BRKP
Surbakti, Heron. 2012. Heat Budget- Bahan Ajar Oseanografi Fisika (Slide). Inderalaya : Universitas
Sriwijaya
Suteja, Yulianto. 2012. Sun Radation-Bahan Ajar Oseanografi Fisika
(Slide). Inderalaya : Universitas Sriwijaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar